Teori Asam Basa Arrhenius

Arrhenius menyatakan asam dan basa sebagai berikut:
  • Asam adalah spesi yang melepaskan ion H+ jika dilarutkan dalam air.
  • Basa adalah spesi yang melepaskan ion OH- jika dilarutkan dalam air.
  • Ion H+ yang dilepaskan asam akan segera bereaksi dengan air membentuk ion hidronium (H3O+)
  • Dalam reaksi asam basa atau reaksi penetralan, asam basa Arrhenius bereaksi membentuk garam dan air.

Teori Asam Basa

Di dunia ini Tuhan menciptakan segala sesuatu secara berpasang-pasangan. Ada siang-malam, pria-wanita, hidup-mati dan masih banyak lagi. Termasuk dalam sifat keasaman. Di dunia ini segala sesuatu jika tidak bersifat asam maka dia basa, atau bersifat di antara keduanya yaitu netral.

Lalu bagaimana sesuatu dikatakan asam atau basa?

Pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan teori asam basa, yang pada kesempatan kali ini akan saya jelaskan dengan Teori Arrhenius.

Asam Arrhenius

Teori Arrhenius pertama kali dikemukakan oleh kimiawan asal Swedia, Svante Arrhenius pada 1884. Dia mengelompokkan zat-zat sebagai asam atau basa berdasarkan ion apa yang terbentuk ketika zat tersebut dilarutkan dalam air.
Asam Arrhenius
Disebut asam jika suatu zat meningkatkan konsentrasi ion H+ (proton) dalam air. Sebagai contoh reaksi penguraian asam klorida HCl dalam air.
HCl (aq) → H+(aq) + Cl-(aq)
Karena HCl menghasilkan ion di dalam air, maka HCl disebut asam.

Apa Itu Ion Hidronium (H3O+)

Di awal pembelajaran sudah disinggung tentang ion hidronium. Lalu apa itu ion hidronium? Untuk memudahkan kita memahami ion hidronium, mari perhatikan ilustrasinya.

Misalkan kita mempunyai 2 M larutan HBr yang merupakan asam Arrhenius, bukankah kita memiliki 2 M H+ juga?

Pada kenyataannya tidak. Di dalam larutan ion-ion H+ yang bermuatan positif (dari ionisasi HBr) bereaksi dengan molekul-molekul air di sekitarnya membentuk ion-ion hidronium. Reaksinya:
HBr (aq) → H+(aq) + Br-(aq)
H+ (aq) + H2O (l) → H3O+(aq)
Meskipun dalam reaksi peruraian (disosiasi) asam kita jumpai menghasilkan ion H+, sebenarnya tidak ada ion H+ yang 'melayang' bebas dalam sebuah sistem larutan. Karena apa? Ya, karena langsung bereaksi dengan air.

Kenyataannya, konsentrasi ion dengan tidak jauh berbeda atau hampir sama. Ketika kita ingin lebih akurat dalam perhitungan (dan tidak malas), kita dapat menuliskan persamaan reaksi peruraian Asam bromida sebagai berikut:
HBr (aq) → H+(aq) + Br-(aq)
atau secara lebih akurat menjadi,
HBr (aq) + H2O (l) → H3O+(aq) + Br-(aq)
Secara umum kedua persamaan reaksi di atas dapat diterima untuk menjelaskan asam Arrhenius.

Berdasarkan tabel di atas, satu molekul asam dapat melepaskan satu, dua, atau tiga ion H+Berdasarkan jumlah ion H+ yang dilepas, asam dibedakan menjadi:
  • Asam monoprotik, yakni asam yang dapat menghasilkan 1 ion H+. Contohnya: HCl, HNO3, CH3COOH.
  • Asam diprotik yang dapat menghasilkan 2 ion H+, contohnya H2S dan H2SO4.
  • Asam triprotik yang dapat melepas 3 ion H+. Contoh: H3PO4.

Basa Arrhenius

Basa Arrhenius didefinisikan sebagai spesi yang meningkatkan konsentrasi ion hidroksida di ketika dilarutkan di dalam air. Contoh basa Arrhenius adalah Natirum hidroksida, NaOH yang sangat mudah larut di dalam air.
NaOH (aq) → Na+(aq) + OH-(aq)
Natrium hidroksida secara sempurna terionisasi di dalam air menghasilkan ion Na+ dan ion OH-, sehingga NaOH termasuk basa Arrhenius. Contoh lain dari basa Arrhenius adalah senyawa hidroksida yang terbentuk dari unsur-unsur pada golongan IA (alkali) dan IIA (alkali tanah).

Jika dalam asam dikenal asam monoprotik, diprotik dan triprotik, dalam basa Arrhenius dikenal juga basa monohidroksi, dihidroksi, dan trihidroksi. Tergantung seberapa banyak ion OH- yang dihasilkan.

Kelebihan dan Kelemahan Teori Asam Basa Arrhenius

Teori Arrhenius terbatas karena hanya bisa menjelaskan teori asam-basa dalam pelarut air. Padahal, tidak semua reaksi kimia berlangsung dalam pelarut air. Selain itu reaksi kimia juga terjadi antara molekul dalam fase gas. Dengan kelemahan tersebut, banyak ahli kimia lebih memilih teori Bronsted-Lowry, yang berguna dalam rentang reaksi kimia yang lebih luas.

Akan tetapi bukan berarti teori asam basa Arrhenius ini tidak berlaku. Perlu diingat bahwa air merupakan pelarut universal yang paling banyak digunakan dalam reaksi-reaksi kimia. Bahkan sampai saat ini perhitungan kimia juga masih menggunakan teori asam basa Arrhenius ini sebagai dasar, seperti perhitungan pH.

Postingan terkait:

3 Tanggapan untuk "Teori Asam Basa Arrhenius"

  1. Playtech casino review, bonus codes, promos, games - Dr
    The software company's online 부산광역 출장마사지 casino 문경 출장샵 is licensed and regulated by the UK Gambling Commission and certified 논산 출장마사지 by 충청남도 출장안마 the Malta Gaming Authority. The casino has a large 남원 출장샵

    BalasHapus